Bingung dalam memilih penyedia
jasa yang tepat untuk membangun atau merenovasi rumah Anda? Sebenarnya ada
beberapa pilihan yang bisa Anda ambil untuk mengerjakan proyek rumah. Anda bisa
menggunakan jasa kontraktor ataupun pemborong bangunan untuk proyek bangun atau
renovasi rumah. Nah, apa sebenarnya perbedaan yang signifikan dari kontraktor
dengan pemborong dan apa saja pekerjaan yang mereka lakukan? Mari simak
penjabaran berikut ini.
Ruang Lingkup Kontraktor
Membangun atau merenovasi
rumah erat kaitannya dengan jasa kontraktor. Namun apa sebenarnya pengertian
dari kontraktor itu sendiri? Kontraktor adalah orang atau suatu badan hukum
atau badan usaha yang dikontrak untuk menjalankan proyek pekerjaan berdasarkan
isi kontrak yang sudah disepakati oleh kontraktor dan pemilik proyek.
Jasa kontraktor memang lebih
sering terdengar digunakan untuk proyek yang berskala besar, seperti
pembangunan real estate, gedung perkantoran, mall atau pusat perbelanjaan. Proyek-proyek
bonafit tersebut seringkali dikerjakan oleh kontraktor karena berbagai alasan,
salah satunya karena mereka merupakan badan usaha yang sudah memiliki
sertifikasi atau lisensi resmi.
Untuk pembangunan atau
renovasi hunian rumah tinggal, jasa kontraktor pun selalu dapat diandalkan.
Dalam mengerjakan proyek tersebut, jasa kontraktor menawarkan sesuatu yang
lebih di luar pengalaman mereka yang malang melintang di dunia konstruksi.
Kelebihannya, yaitu pekerja di dalam kontraktor itu sendiri sudah memiliki
lisensi dan sertifikasi resmi atas keahliannya. Sebagai contoh, untuk
mengerjakan proyek bangunan atau gedung di atas sepuluh miliar, kontraktor
harus memiliki minimal 2 orang tenaga ahli profesional yang memiliki SKA
(Sertifikat Keahlian) dengan kualifikasi Ahli Madya (gelar vokasi yang
diberikan kepada lulusan diploma 3).
Dalam proses pengerjaan proyek
rumah, kontraktor akan melakukan beberapa kali pertemuan dengan calon customer
untuk membahas Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Surat Perjanjian Kontrak Kerja
(SPK) dan melakukan survey ke lokasi proyek rumah tersebut. Saat survey pun
biasanya kontraktor akan melakukan pengukuran yang lebih detail, sehingga
perhitungan untuk membuat SPK pun menjadi lebih akurat.
Proses pengerjaan proyek rumah
yang menggunakan jasa kontraktor memang membutuhkan lebih banyak persiapan dari
customer, hal inilah yang membuat pekerjaan jasa kontraktor lebih terstruktur.
Sehingga jika terjadi kesalahpahaman pada saat proyek berlangsung, customer
dapat merujuk kepada SPK yang telah dibuat bersama kontraktor.
Sistem Pembayaran Kontraktor
Lalu bagaimana dengan sistem
pembayaran kontraktor? Pada umumnya, cara yang digunakan untuk membayar jasa
kontraktor adalah sistem termin (bertahap). Namun, terdapat juga sistem
pembayaran secara cost and fee.
Sistem Pembayaran Termin
Sistem termin ini biasanya
dibagi menjadi empat tahap yang dibayar sesuai dengan progres proyek. Sebelum
memulai proyek, umumnya Anda diharuskan untuk membayar uang muka atau down
payment (DP) sebesar 20-30% dari nilai kontrak.
Setelah memberikan DP,
kontraktor akan memulai pekerjaan proyek Anda. Pada saat pekerjaan sudah
mencapai 50%, maka pembayaran kedua akan dilakukan. Begitupun pembayaran
berikutnya, sesuai dengan sistem termin yang telah disepakati oleh Anda dan
kontraktor. Setelah bangunan benar-benar selesai, sisa pembayaran dapat Anda
bayarkan. Untuk memastikan pekerjaan sesuai dengan harapan, Anda dapat menahan
5-10% dari nilai kontrak sebagai garansi.
Sistem Pembayaran Cost and Fee
Dalam sistem pembayaran ini,
kontraktor bertindak sebagai pengelola proyek. Kontraktor yang memakai sistem
ini akan mengambil 10% dari nilai proyek sebagai upahnya.
Sebelum melakukan perjanjian
dengan customer, kontraktor sudah harus menyiapkan anggaran dan jadwal sehingga
cash flow proyek bisa terlihat dan customer dapat mengetahui berapa anggaran
yang harus disiapkan setiap bulannya. Jumlah biaya bisa berbeda-beda karena
yang dikerjakan setiap bulannya berbeda.
Dengan sistem ini, biaya tiap
bulannya bisa lebih kecil atau lebih besar dari yang dianggarkan. Jika ada sisa
anggaran, maka sisanya akan digunakan untuk bulan depan, sedangkan bila kurang,
akan ditagihkan di bulan berikutnya.
Selain jasa kontraktor, ada
satu lagi penyedia jasa yang dapat Anda gunakan untuk proyek bangun atau
renovasi rumah Anda, yaitu jasa pemborong. Apa sebenarnya yang dikerjakan oleh
pemborong dan apa perbedaannya dengan jasa kontraktor?
Jasa pemborong terdiri dari
pekerja yang sudah berpengalaman di bidang konstruksi bangunan rumah tinggal.
Perbedaan yang biasanya paling menonjol dibandingkan jasa kontraktor adalah
pemborong tidak memiliki izin usaha resmi dan tidak berbadan hukum. Jasa
pemborong umumnya dikelola secara individu dan seringkali tidak ada kesepakatan
hitam di atas putih, perjanjian yang dibuat lebih ke dalam kesepakatan secara
lisan.
Dibandingkan dengan jasa
kontraktor yang lebih sering mengerjakan proyek berskala besar, jasa pemborong
umumnya digunakan untuk membuat hunian rumah tinggal dengan budget yang tidak
terlalu besar. Banyak orang di Indonesia yang menggunakan jasa pemborong karena
biayanya lebih murah daripada jasa kontraktor. Selain itu, proses pelaksanaan
proyek juga tidak terlalu membuat Anda pusing, karena memang biasanya mereka
melewatkan pembuatan RAB ataupun SPK. Menggunakan jasa pemborong tentu memiliki
risiko tersendiri. Karena tidak berbadan hukum, jika nantinya terjadi
perselisihan, kecurangan, atau penipuan pada proyek rumah, Anda akan sulit
memperkarakan permasalahan tersebut ke ranah hukum.
Sistem Pembayaran Per Hari
Jika Anda menggunakan jasa
pemborong, Anda harus menetapkan kesepakatan atas besarnya upah pekerja setiap
harinya sebelum proyek dimulai. Saat ini di wilayah Jakarta, besarnya upah
pekerja berkisar Rp 80.000 – 175.000 per hari. Dalam pembuatan kesepakatan upah
pekerja, Anda dapat menentukan frekuensi pembayaran, umumnya sekali setiap
minggu.
Sebelum proyek bangun atau
renovasi rumah Anda dimulai, Anda juga harus memastikan jumlah bahan bangunan
yang dibutuhkan agar pekerjaan tidak terganggu.
Sistem Pembayaran Borongan
Jika Anda menggunakan jasa
pemborong, Anda dapat memborongkan semua pekerjaan termasuk bahan secara total,
atau Anda bisa menyediakan bahan sendiri dan hanya membayar upah pekerja saja,
semua tergantung dengan kebutuhan Anda.
Keuntungan dalam menggunakan
sistem borongan material bahan dan upah adalah Anda hanya perlu memberikan
informasi mengenai spesifikasi material bahan yang Anda inginkan. Anda tidak
perlu memusingkan mengenai pembelian material bahan, karena pemborong akan
melakukan pembelian material dan bahan bangunan serta melaksanakan pekerjaan
sesuai dengan yang Anda inginkan. Namun, Anda harus tetap memonitor proses dan
harga pembelian material bahan untuk mengurangi kecurangan.
Untuk sistem borongan upah
saja, sebenarnya sama seperti sistem harian, hanya saja Anda perlu membeli
material bahan bangunan tersebut sendiri. Pada umumnya, pemborong akan
menghitung upah kerja berdasarkan gambar dan spesifikasi dengan nilai tertentu,
misalnya Rp. 1.000.000,-/m2, yang dikalikan dengan luas bangunan.
Sistem pembayaran ini lebih
memberikan kebebasan kepada Anda jika ingin mengganti desain rencana bangunan
Anda. Pada dasarnya, sistem borongan upah lebih memberikan kepastian akan
besarnya total biaya dan lamanya proses
pengerjaan jika dibandingkan dengan sistem harian. Umumnya, pengerjaan proyek
dengan sistem borongan upah juga lebih cepat dari segi waktu. Pastikan juga
untuk mempertimbangkan hal berikut dalam memilih jasa kontraktor dan pemborong:
Dapatkan referensi kontraktor
dan pemborong berpengalaman dengan membaca review mereka tersebut dari customer
yang telah menggunakan jasa mereka sebelumnya. Hal ini akan bermanfaat dalam
menentukan kontraktor dan pemborong yang berkualitas.
Cari kontraktor dan pemborong
yang dapat diajak untuk bernegosiasi mengenai pemberian garansi setelah
pekerjaan selesai.
Diskusikan dan negosiasikan
SPK agar penjanjian tersebut dapat menjelaskan dengan detail hak dan kewajiban
customer dan penyedia jasa.
Jika Anda belum memiliki
desain yang tepat, Anda dapat mencari penyedia jasa profesional lainnya seperti
arsitek.
Baik jasa kontraktor ataupun
pemborong, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pada
umumnya, jasa kontraktor memang lebih mahal daripada pemborong karena
dikerjakan oleh tenaga ahli berpengalaman dan memiliki berbadan hukum. Namun
tidak menutup kemungkinan bahwa ada jasa pemborong yang juga lebih profesional
daripada kontraktor.
Jika Anda membutuhkan jasa
yang lebih murah, efisien, untuk rumah tinggal yang tidak terlalu besar, Anda
dapat menggunakan jasa pemborong. Namun bagi Anda yang membutuhkan jasa konstruksi yang lebih
profesional, legal, dan berpengalaman, maka lebih baik Anda menggunakan jasa kontraktor.
Untuk menjamin kepuasan dan kualitas hasil pekerjaan, Anda sebaiknya selalu
mengawasi pekerjaan kontraktor dan pemborong. Jangan lupakan juga pentingnya
menjaga komunikasi dalam menyatakan keinginan dan kebutuhan Anda agar tidak
terjadi perselisihan.
Perhatikan 5 Hal Ini Sebelum
Membeli Bahan Bangunan
Sedang mencari bahan bangunan
untuk proyek bangun atau renovasi rumah? Jika ya, tentu Anda akan lebih mencari
bahan bangunan yang harganya terjangkau, memiliki kualitas tinggi, dan tersedia
banyak pilihan. Nah, untuk orang awam yang notabene jarang berurusan dengan
bahan bangunan, membeli bahan bangunan merupakan hal yang membingungkan.
Padahal sebenarnya, membeli bahan bangunan sama asyiknya seperti membeli atau
belanja baju di pusat perbelanjaan. Hanya saja, Anda memang harus mengetahui
beberapa tips berikut sebelum akhirnya Anda pergi membeli bahan bangunan.
Menghitung Kebutuhan dan
Melakukan Pengukuran
Sebelum Anda pergi ke toko
bangunan, ada baiknya Anda menghitung lengkap semua rincian kebutuhan bahan
bangunan Anda. Bagaimana cara menghitungnya? Pertama, lakukan pengukuran pada
rumah yang ingin Anda bangun atau renovasi. Sebagai contoh, lakukan pengukuran
pada luas lantai untuk pemasangan keramik atau pengukuran luas dinding untuk
pengecatan. Kedua, jangan lupakan pentingnya gambar dari arsitek yang berperan
besar untuk menentukan bahan yang sesuai dengan spesifikasi rumah Anda. Tanpa
pengukuran dan perhitungan yang matang, Anda akan lebih berisiko untuk
melakukan pemborosan saat membeli bahan bangunan.
Riset untuk Bandingkan Harga
Material Bangunan
Terdapat puluhan bahkan
ratusan toko bangunan di kota Anda, bagaimana menentukan yang sesuai dengan
budget dan kebutuhan Anda? Kumpulkan daftar toko bangunan dan lakukan riset
kecil dengan menghubungi toko bangunan yang sudah masuk ke dalam daftar Anda
tersebut melalui telepon. Tanyakan harga bahan bangunan yang ingin Anda beli
dan ketersediaan bahan tersebut. Dengan melakukan hal ini, Anda akan lebih
menghemat waktu. Tidak mau kan sudah jauh-jauh datang ke toko bangunan, namun
ternyata bahan bangunan yang Anda mau tidak ada atau harganya ternyata tidak
sesuai?
Pilih Toko Bangunan yang Tepat
Poin ini sebenarnya berkaitan
dengan poin kedua. Memilih toko bangunan yang tepat adalah salah satu kunci
keberhasilan proyek bangun atau renovasi rumah Anda. Anda bisa membeli sumber
bahan bangunan dari toko bangunan, agen, distributor sampai supplier.
Ada beberapa tempat dan lokasi
toko bangunan yang memiliki harga lebih murah dibanding tempat lainnya. Apabila
Anda ingin membeli bahan bangunan seperti pasir, semen, besi, keramik atau
hebel (bata ringan).
Belilah bahan bangunan di
agen-agen besar karena harganya lebih murah dan kualitasnya pun bagus. Sebagai
contoh, jika Anda ingin membeli keramik, toko bangunan daerah Rawasari di
Jakarta Pusat bisa Anda jadikan pilihan. Di lokasi tersebut, Anda bisa
mendapatkan harga keramik Rp. 50.000/m nya. Jika Anda membeli di lain
tempatnya, harganya bisa menjadi Rp. 60.000/m. Jika dilihat, mungkin harganya
hanya berbeda Rp. 10.000. Namun bayangkan jika Anda membelinya dalam jumlah
yang banyak, selisih harganya bisa mencapai jutaan Rupiah.
Namun beda halnya jika Anda
ingin membeli cat dinding. Anda bisa mendapatkan harga yang lebih murah jika
membelinya di supermarket bahan bangunan. Untuk kusen jendela dan pintu, lebih
baik Anda membelinya di toko bangunan yang dekat dengan rumah Anda. Jika
terjadi kesalahan pada pemasangan kusen, maka jarak yang harus ditempuh untuk
melakukan perbaikan tidak terlalu jauh.
Lalu di mana tempat membeli
semen, besi, dan hebel? Agen-agen besar juga bisa jadih pilihan utama Anda
karena harganya yang relatif lebih murah. Dalam urusan tempat membeli bahan
bangunan, hindari toko bangunan kecil karena selain harganya lebih mahal,
kualitas bahannya tidak terlalu bagus, dan ketersediaan bahannya pun terbatas.
Untuk ongkos kirim bahan
bangunan, Anda tak perlu takut mahal. Biasanya, toko bangunan tidak membebankan
biaya ongkos kirim selama Anda membelinya dalam jumlah yang besar.
Perhatikan Daya Tahan Bahan
Bangunan
Beberapa bahan bangunan
seperti semen dan pasir, tidak dapat bertahan lama. Semen yang terkena air
dapat hancur dan pasir yang terkena air akan menjadi basah. Oleh karena itu,
sangat penting untuk memperhatikan tempat penyimpanan bahan bangunan. Tempat
yang kering dan tidak lembab akan membantu daya tahan bahan bangunan.
Pembelian dalam Jumlah Banyak
dan Sedikit
Dalam membeli bahan bangunan,
ada beberapa bahan bangunan yang harus dibeli dengan jumlah yang banyak dan ada
pula yang bisa dibeli dengan jumlah sedikit. Untuk pembelian hebel, pasir,
semen, dan batu kali harus dibeli dengan jumlah yang banyak dan dibeli secara
sekaligus. Ongkos kirim untuk pembelian bahan bangunan tersebut mahal, maka
minimal harus membeli satu truk.
Lain halnya jika Anda ingin
membeli cat, Anda dapat membeli secukupnya. Sedangkan untuk keramik, selama
Anda bisa mengukur jumlah yang dibutuhkan, Anda juga dapat membeli secukupnya.
Anda dapat menambahkan jumlah pembelian cat tersebut bila ada keramik yang
pecah. Tidak mau kan lantai keramik Anda coraknya berbeda-beda?
Kini Anda sudah memahami
beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum membeli bahan bangunan. Semoga
tips di atas bermanfaat. Selamat berbelanja!
Tips Bangun Rumah dengan Biaya
Murah dan Berkualitas
Saat ini banyak sekali dijual
rumah siap huni dengan harga yang bervariasi. Ada orang yang lebih memilih
membeli rumah siap huni tersebut, namun ada pula yang menginginkan membangun
rumah dari awal. Alasannya karena membangun rumah bisa disesuaikan dengan
kebutuhan dan keinginan. Namun tak bisa dipungkiri, membangun rumah membutuhkan
biaya yang tidak sedikit. Sekarang ini, biaya rata-rata membangun rumah sudah
mencapai Rp. 3.000.000 sampai dengan Rp. 4.000.000 per meter persegi di wilayah
Jabodetabek. Semua orang ingin membangun rumah dengan biaya yang irit, namun
jika perencanaan bangun rumah kurang matang, yang terjadi justru sebaliknya.
Lalu, bagaimana caranya membangun rumah dengan biaya murah namun tetap
berkualitas? Yuk, pahami tips-tips berikut di bawah ini!
Set Goal and Make Plan
Jika ingin sukses, Anda harus
menetapkan tujuan Anda terlebih dahulu, kemudian menetapkan perencanaan yang
matang agar Anda dapat mencapai tujuan tersebut. Hal ini juga berlaku ketika
Anda membangun rumah. Bukankah memiliki rumah yang nyaman untuk ditinggali
adalah tujuan Anda dalam membangun rumah? Oleh karena itu, rumah yang nyaman
untuk tempat tinggal Anda dan keluarga membutuhkan perencanaan yang matang.
Mulailah perencanaan pembangunan rumah Anda dengan mempersiapkan dana,
menetapkan ukuran bangunan, hingga target waktu pembangunan. Nah, gunakan
perencanaan tersebut untuk menjadi pedoman Anda dalam membangun rumah. Jika
pada pelaksanaannya pembangunan rumah Anda ‘ngaret’, biaya upah pekerja pun
akan bertambah. Oleh karena itu, pilihlah penyedia jasa yang terpercaya dan
bertanggungjawab.
Membuat RAB Bangun Rumah Itu
Penting!
Mewujudkan sebuah rumah impian
yang menjadi investasi masa depan membutuhkan perhitungan yang tepat. Cara
tepat untuk melakukan perhitungan pembangunan rumah adalah dengan membuat
Rencana Anggaran Biaya (RAB). Membuat RAB ibaratnya seperti membuat pembukuan,
Anda dapat memasukkan jenis pekerjaan, volume pekerjaan, harga bahan bangunan,
dan upah pekerja ke dalam RAB tersebut. Pembuatan RAB ini bertujuan untuk
menekan biaya pembangunan rumah sehingga lebih efisien dan terukur sesuai
dengan budget dan keinginan Anda.
Untuk pembahasan RAB lebih
lanjut, baca di sini.
Peran yang Vital dari Jasa
Arsitek
Tak banyak orang yang memahami
apa sebenarnya peran arsitek dalam mendirikan sebuah bangunan. Banyak yang
hanya mengetahui peran arsitek sebagai orang yang sekedar menggambar denah
rumah. Hal ini tidak salah, namun peran arsitek sebenarnya jauh lebih besar dan
bermakna, karena membangun rumah bukan hanya soal mendapatkan biaya yang murah,
namun juga kualitas dari bangunan rumah itu sendiri.
Berbicara tentang kualitas,
jasa arsitek justru menjadi juru kunci keberhasilan proyek bangun rumah Anda.
Keahlian seorang arsitek di dalam proyek bangun rumah sangat bervariasi. Mulai
dari membuat desain fasad (tampak luar) sebuah bangunan, membuat desain untuk
setiap ruangan, membuat blueprint rumah, sampai membuat desain instalasi
listrik di rumah, hal tersebut dapat ditangani oleh arsitek.
Alasan menggunakan jasa arsitek
itu mahal sepertinya masih melekat di benak banyak orang. Padahal, keberadaan
arsitek jelas sangat membantu, khususnya dalam proses pembangunan rumah dan
pengurusan IMB yang membutuhkan gambar dari arsitek itu sendiri. Tanpa
menggunakan jasa arsitek, Anda harus menghabiskan banyak waktu untuk mencari
ide desain di majalah atau internet. Selain itu, karena tidak memiliki gambar
desain rumah, Anda hanya memiliki gambar seadanya yang tidak terencana. Hal ini
akan mengakibatkan kemungkinan terjadinya kesalahan desain dan struktur yang
sangat besar. Kesalahan tersebut tentu akan mengeluarkan biaya tambahan yang
tidak sedikit dalam pembangunan rumah Anda. Oleh karena itu, gunakan jasa
arsitek agar pembangunan rumah Anda lebih efektif dan terjamin.
Gunakan Desain Tipe Minimalis
Dari berbagai pilihan desain
rumah, desain tipe minimalis tetap menjadi desain favorit, khususnya di
kota-kota besar di Indonesia. Mengapa desain tipe minimalis ini masih sangat
digemari? Hal ini karena desain tipe minimalis terbukti lebih efisien dalam
penggunaan bahan bangunan namun tetap terlihat mewah dan modern. Anda bisa
memanfaatkan jasa arsitek untuk membuatkan desain tipe minimalis tersebut.
Membangun Rumah 2 Lantai
dengan Cara 2 Tahap
Ingin membangun rumah 2 lantai
tapi biaya tidak mencukupi? Anda bisa membangun rumah 2 lantai dengan cara
bertahap, yaitu Anda dapat menyelesaikan pembangunan tahap 1 terlebih dahulu.
Kemudian, jika biaya sudah terkumpul, Anda dapat melanjutkan ke tahap 2. Agar
tidak mengeluarkan biaya lagi, saat mengerjakan tahap 2, pastikan untuk tidak
membongkar bangunan yang sudah dikerjakan pada tahap 1, karena hal tersebut
akan membuang biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu, pembuatan RAB dan
perencanaan gambar rumah harus dibuat secara keseluruhan di awal.
Urus IMB dan SPPT-PBB? Wajib
Hukumnya!
Sebagai warga negara yang
patuh terhadap hukum yang berlaku di negara Indonesia, maka ketika Anda ingin
melakukan pembangunan rumah, Anda harus terlebih dahulu mengurus Izin
Mendirikan Bangunan (IMB) dan membayar Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang
Pajak Bumi dan Bangunan (SPPT-PBB). Kedua dokumen tersebut merupakan penanda
sahnya legalitas bangunan rumah Anda di mata hukum.
Masing-masing dokumen tersebut
memiliki fungsi yang berbeda. IMB berfungsi sebagai landasan yang sah untuk
mendirikan suatu bangunan. Untuk pengurusan IMB, Anda diwajibkan untuk
melengkapi beberapa dokumen. Salah satu dokumen kelengkapan tersebut adalah
fotokopi bukti pembayaran SPPT-PBB tahun berjalan. Jadi sebelum rumah dibangun,
Anda memang harus taat membayar pajak untuk tanah yang Anda miliki. Jangan
sampai Anda menerima sanksi penghentian pembangunan rumah karena Anda tidak
memiliki IMB!
Gunakan Sistem Upah Harian,
atau Sistem Upah Borongan
Sistem upah harian memiliki
lebih banyak kelebihan dibandingkan sistem upah borongan. Pada sistem upah
harian, Anda akan membayar upah tukang yang dihitung berdasarkan satuan hari.
Hal ini berarti tukang harus bekerja terus tanpa ada kesempatan menganggur.
Kelebihan lainnya, jika pekerjaan tukang tidak memuaskan, Anda bisa langsung
menghentikan pekerjaannya dan menggantinya dengan tukang yang lain. Hal ini
bisa Anda lakukan tanpa harus menunggu pembangunan rumah Anda selesai.
Sedangkan jika menggunakan sistem upah borongan, Anda harus membayar biaya
sudah dipaketkan atau diborongkan. Hal ini berarti Anda tidak bisa mengetahui
dengan pasti berapa jumlah upah yang harus dibayarkan untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan. Selain itu, jika terjadi salah perhitungan, pekerjaan tidak dapat
diselesaikan dan terhenti di tengah jalan.
Belanja Bahan Bangunan Sendiri
dan Gunakan Bahan Bangunan Lokal
Anda akan menghemat lebih
banyak biaya jika Anda membeli bahan bangunan sendiri. Lakukanlah riset bahan
bangunan terlebih dahulu, jangan ragu untuk keluar masuk toko bangunan untuk
menanyakan harga dan informasi yang lebih detail. Dengan melakukan hal
tersebut, Anda akan mendapatkan bahan bangunan yang berkualitas dengan harga
yang lebih murah. Selain itu, untuk lebih menghemat dalam belanja bahan
bangunan, Anda dapat membeli bahan bangunan lokal. Merk lokal untuk bahan
bangunan seperti besi, pasir, hebel (bata) pun tidak kalah kualitasnya dengan
merk luar negeri.
Simak tips-tips membeli bahan
bangunan di sini.
Selektif dalam Memilih
Penyedia Jasa
Salah satu faktor yang paling
menentukan sukses atau tidaknya proyek pembangunan rumah Anda adalah penyedia
jasa itu sendiri. Mereka yang akan mengolah bahan bangunan tersebut sehingga
akan tercipta bangunan rumah yang berkualitas. Oleh karena itu, Anda harus
selektif dalam memilih siapa yang akan mengerjakan proyek bangun rumah Anda.
Pilihlah penyedia jasa yang benar-benar ahli di bidang pembangunan rumah dan
memiliki reputasi kerja yang baik. Hal ini penting untuk menjamin proyek bangun
rumah Anda berjalan sesuai dengan rencana dan kesepakatan yang dibuat oleh
kedua belah pihak.
Proyek pembangunan rumah tidak
hanya mementingkan biaya yang murah, namun juga kualitas dari bangunan
tersebut. Selain itu, aspek pengurusan izin mendirikan bangunan juga jangan
Anda lupakan agar proses pembangunan rumah Anda berjalan aman dan lancar.
Selamat membangun rumah yang nyaman dan indah untuk Anda dan keluarga!