Jenis-jenis Septic Tank, Apa
Saja?
Salah satu syarat utama tempat
tinggal yang ideal adalah adanya sistem sanitasi yang melengkapi rumah
tersebut. Sistem ini harus dibuat minimal sesuai standar mutu kebersihan yang
telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan. Tujuannya ialah menjamin kesehatan
seluruh penghuni rumah itu sendiri. Apabila sistem sanitasi dibangun secara
asal-asalan, akibatnya rumah akan menjadi sarang kuman dan bakteri.
Septic tank merupakan bagian
dari sistem sanitasi rumah yang terhubung dengan kloset. Pembuatan septic tank
boleh dilakukan tepat di bawah kloset serta jarak lokasi terjauhnya yaitu 8 m.
Pastikan septic tank dibuat pada jarak minimal 10 m dari sumur di
sekelilingnya. Antara septic tank dan kloset dapat dihubungkan memakai pipa yang
berdiameter minimal 90 mm dengan tingkat kemiringan terendah
Fungsi utama septic tank ialah
sebagai tempat penampungan limbah. Khusus untuk septic tank yang dibuat dengan
sistem bioteknologi, septic tank ini juga mempunyai kemampuan untuk melakukan
pengolahan terhadap limbah yang ada di dalamnya sehingga nantinya dapat
dikeluarkan dengan aman. Anda bisa mengenali kelebihan dan kekurangannya secara
lebih lanjut pada artikel di sini.
Berdasarkan desainnya, septic
tank dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu septic tank terbuka dan septic
tank tertutup.
Septic tank terbuka adalah
suatu septic tank yang tidak dilengkapi dengan penutup pada bagian atasnya
sehingga tetap dibiarkan terbuka. Maksud dari desain seperti ini yaitu
mempercepat proses penguraian limbah yang dilakukan oleh bakteri. Kadang-kadang
septic tank terbuka juga dijadikan sebagai tambak ikan untuk memelihara ikan
lele, ikan nila, ikan gurame, dan lain-lain. Septic tank yang dibuat dengan
desain terbuka ini masih banyak diterapkan pada rumah-rumah yang ada di
pedesaan.
Septic tank tertutup adalah
septic tank yang sudah dilengkapi dengan penutup di atasnya sehingga isi dari
septic tank tersebut tidak bisa terlihat dari luar. Walaupun dikatakan
tertutup, septic tank ini masih memiliki celah yaitu pada saluran udara dan
saluran pembuangan. Dengan ditutupnya septic tank ini, maka sisa-sisa
penguraian limbah seperti bau dan kotoran pun tidak mencemari lingkungan di
sekitarnya.
Sedangkan menurut sistemnya,
ada pula septic tank konvensional dan septic tank bioteknologi.
Septic tank konvensional
adalah septic tank yang banyak dibuat oleh masyarakat Indonesia. Septic tank
ini berbentuk suatu ruangan yang dibangun di bawah tanah. Bagian dinding
ruangan septic tank dibuat menggunakan pasangan bata. Sementara untuk lantainya
tetap dibiarkan berupa tanah. Dengan demikian, sisa penguraian limbah dapat
meresap ke pori-pori tanah melalui lantai sehingga septic tank tersebut tidak
cepat penuh. Meskipun begitu, cepat atau lambat kapasitas penyimpanan septic
tank konvensional bisa penuh sehingga perlu dilakukan penyedotan.
Septic tank bioteknologi
adalah septic tank yang sudah dilengkapi dengan teknologi pengolahan limbah
secara mandiri menggunakan agen pengurai berupa mikroorganisme. Kebanyakan
septic tank ini dibuat memakai bahan fiberglass. Jadi limbah yang masuk akan
disaring di ruangan pertama sehingga ukurannya mengecil, lalu dipindahkan ke
ruangan kedua. Di ruangan ini, limbah akan diuraikan oleh jutaan bakteri sampai
wujudnya berubah menjadi cair. Limbah cair selanjutnya mengalir ke tabung
desinfektan. Barulah kemudian limbah yang telah dibersihkan ini dapat
dikeluarkan melalui saluran pembuangan.