Perbedaan Keramik dan Geranit
Apa sih
perbedaan keramik dan granit? Mungkin Anda termasuk salah seorang yang masih
merasa bingung dalam membedakan keramik dan granit. Keduanya memang memiliki
rupa yang sangat mirip, tetapi jelas tidak sama. Sebelumnya kami tegaskan bahwa
yang dimaksud granit di sini bukanlah batu granit yang tergolong sebagai batu
alam, melainkan granit monoprosa atau single fired tile. Granit ini biasa
diaplikasikan untuk lantai bangunan.
Jika
diperhatikan sepintas kelihatannya keramik dan granit itu sama saja. Kedua
bahan bangunan ini sama-sama merupakan material pelapis lantai buatan manusia
(artifisial) dan bukan material alami. Tetapi pada hakikatnya antara keramik
dengan granit benar-benar berbeda. Perbedaan tersebut terdapat pada
karakteristik material, proses pembuatan, sifat-sifat fisik, serta daya
kekuatan yang dimilikinya.
Dalam
memilih jenis bahan bangunan yang dipakai untuk melapisi lantai, kebanyakan
orang hanya melihat dari segi keindahannya. Tidak sedikit orang yang hanya
memperhatikan warna dan motif lantai tersebut tanpa terlalu memperdulikan jenis
dan karakteristiknya. Hal ini pula yang membuat kenapa ada banyak sekali orang
yang masih beranggapan kalau keramik sama dengan granit. Sebab warna dan motif
antara kedua bahan ini memang sangat mirip.
Kali ini
kami akan mencoba menjelaskan perbedaan antara keramik dan granit yang perlu
Anda ketahui dengan benar!
Perbedaan I : Proses Pembuatan
Keramik
terbuat dari tanah liat yang dibentuk dengan model tertentu lalu dibakar.
Kemudian keramik yang telah dibakar tadi dilapisi bahan pengkilap (glaze) di
permukaannya. Setelah itu, corak/motif
dibuat di atas lapisan glaze untuk kemudian dibakar sekali lagi sampai matang
dan siap pakai. Tujuan dari proses pembakaran sebanyak dua kali (double fired
tile) ini yaitu meningkatkan kekerasan dan kekuatan keramik. Itulah kenapa,
bagian bawah keramik selalu berwarna merah khas tanah liat dengan motif dan
warna yang berbeda-beda.
Kadang-kadang
keramik diberi tambahan aksesoris yang disebut listello dan inserto untuk menambah
nilai estetikanya. Setelah penambahan aksesoris tersebut berhasil dilakukan,
keramik perlu dibakar lagi (third fliring tile) supaya bahan tambahan tadi bisa
menempel dengan kuat. Faktanya proses pembuatan beberapa jenis keramik
memerlukan tahap pembakaran hingga sebanyak 4-5 kali, terutama untuk keramik
kualitas premium. Semakin banyak keramik tersebut dibakar, semakin indah pula
hasilnya sehingga harganya pun semakin mahal.
Sementara
itu, proses pembuatan granit dilakukan dengan mewarnai bahan baku terlebih
dahulu, lalu mencetaknya menjadi bentuk tertentu. Setelah bentuk yang
diinginkan sudah jadi, bahan tadi lantas langsung dibakar sampai matang. Itulah
kenapa seluruh lapisan dari granit mempunyai warna dan motif yang sama persis.
Jika bagian depannya berwarna hitam dengan bintik-bintik putih, maka bisa
dipastikan kalau bagian belakang granit tersebut juga berwarna hitam dengan
bintik-bintik putih.
Granit juga
biasa disebut single fired tile karena hanya melewati satu kali tahap
pembakaran. Pembuatan granit umumnya tidak menggunakan pola desain awal untuk
membuat motif atau corak. Pembentukan motif/corak hanya dilakukan dengan
mencampurkan warna-warnanya secara langsung. Oleh sebab itu, motif dan corak
yang dimiliki oleh granit hanyalah polos, abstrak, atau bintik-bintik. Berbeda
sekali dengan keramik yang mempunyai pilihan motif lebih beragam dengan bentuk
gambar yang tegas.
Perbedaan II : Sifat-sifat Fisik
Jika Anda
perhatikan dengan baik, bodi keramik memiliki warna merah yang beraneka ragam.
Dari mulai warna merah kecokelat-cokelatan sampai dengan merah keputih-putihan.
Perlu diketahui, tingkat kecerahan warna tersebut menandakan tingkat penyerapan
air oleh pori-pori yang dimilikinya. Keramik dengan bodi berwarna merah gelap
mempunyai tingkat penyerapan air lebih besar daripada keramik yang bodinya
berwarna merah cenderung putih. Itulah kenapa, keramik yang memiliki bodi
berwarna merah gelap wajib direndam di dalam air terlebih dahulu sebelum
dipasang di lantai atau dinding.
Sifat-sifat
fisik keramik selanjutnya yaitu adanya window frame atau garis berwarna putih
yang tidak tertutup bahan pewarna di sekeliling pinggir keramik. Keramik juga
sesungguhnya tidak benar-benar memiliki permukaan yang rata. Permukaan material
ini sedikit bergelombang (wavy) akibat dari lapisan glaze yang tidak menyebar
secara merata. Anda juga harus tahu kalau keramik ada yang melalui proses
pemotongan terlebih dahulu atau tidak. Keramik-keramik yang telah dipotong
(cutting) ini mempunyai bentuk yang sama dan sudut siku.
Bandingkan
dengan granit yang mempunyai permukaan jauh lebih rata dan tidak bergelombang
karena proses pemberiannya dilakukan sejak pertama kali bahan baku akan
dibentuk serta dikerjakan memakai mesin khusus yang berteknologi canggih.
Mayoritas granit yang dijual di pasaran juga termasuk cutting tile. Sisi-sisi
granit tersebut dipotong terlebih dahulu sebelum dikemas supaya ukurannya sama,
bentuknya presisi, dan memiliki sudut siku. Hal ini membuat granit bisa
dipasang dalam susunan yang lebih rapat dengan nat tipis sehingga hasilnya
lebih bagus daripada keramik.
Perbedaan III : Daya Kekuatan
Jika Anda
membandingkan antara keramik dan granit, mana yang lebih kuat terhadap gesekan
dan benturan. Jawabannya granit adalah pemenangnya. Granit mempunyai
karakteristik material yang lebih keras dan lebih berat. Hasil tekanannya mampu
mengalahkan keramik yang notabene memiliki bobot lebih ringan. Lapisan glaze
yang tipis pada keramik juga membuatnya gampang tergores dan terkikis seiring
dengan berjalannya waktu.
Namun soal
ketahanan terhadap kotoran dan noda membandel, keramik lebih unggul ketimbang
granit. Penyebab utamanya yaitu keberadaan lapisan glaze yang sangat licin
dengan pori-pori super kecil membuat noda tidak mudah menempel di permukaan
keramik. Kalau pun ada noda yang mengotorinya, keramik lebih gampang
dibersihkan. Sedangkan granit mudah sekali kotor sebab memiliki pori-pori yang
cukup besar. Pemberian bahan pengkilap justru akan membuka pori-pori sehingga
lebih gampang lagi terkena noda membandel. Anda harus rajin menyapu dan
mengepelnya agar lantai granit senantiasa bersih.